Hijauku
Damai selalu terasakan
Riang merasuk
berlabuh dipikiran
Dahaga terlepas
dari kegundahan
Bahagia tertanam
saat kau memelukku
Tak sanggup
dibayangkan saat-saat indah bersamamu
Hijauku
Gersang
menghampirimu sudah
Mereka datang
Mencengkram
Meremukkan
Meluluh
lantahkan
Membawa bagianmu
untuk kehidupannya
Serta
membinasakanmu yang tak bersalah
Hijauku
Warnamu telah memudar
Hijau dulu kini
coklat
Tak lagi tegar
Tak lagi
menyejukkan
Tak lagi tinggi
Terkulai lemah
dan keriput
Kau telah pergi
jauh
Bukan ku
melupakanmu
Kau telah
diratakan
Bukan ku tak mau
menjagamu
Namun ku tak
sanggup
Tak ada daya
Ku sendiri
Ku hanya bisa
terdiam
Selamat tinggal
hijauku
Kini kau telah
pergi
Banyak kisah
terukir dalam hatiku
Maafkan aku
hijauku
Ku tetap
merindukanmu untuk kembali
Darussalam, 22
September 2011.
Puisi ini pernah dimuat pada media massa Serambi Indonesia, tanggal 25 September 2011, hal. 2.
Puisi ini pernah dimuat pada media massa Serambi Indonesia, tanggal 25 September 2011, hal. 2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar