Tatkala rasa tengadah rindu
Padamu kekasih Tuhan kami
Gerak kami tak seirama sudah
Kiri dan kanan tlah sama saja
Cahayamu kini gulita
Diobrak-abrik oleh mereka
Sepeninggalan engkau ya Maulana
Mereka-mereka yang berhati bara
Lihatlah kearah mereka, wahai
Mereka lugu tapi kelam
Mereka manis tapi busuk
Mereka indah tapi gersang
Mereka penjilat nikmat dunia
Dan mengaburkan tinta darah
yang dulu kau ukir dengan nyawamu
Merekakah?
Kamikah?
Atau akukah?
Aku,
Belum pernah berjumpamu
Membuat jiwa mengemis rindu
Rindu menatapmu
Rindu disisimu
Rindu sejalanmu
Rindu hidup besertamu
Agar aku kami mereka
Tersadar dari mimpi belaka
dan dunia ini bukan akhir riang syurga
Allahumma Sali Ala Muhammad
Salawat untukmu kian menggetarkan sumsum tulang ini.
Limpôk, 7 Febuari 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar